Resmikan Pabrik Kelapa Sawit PT. IGP, Cornelis berharap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Gubernur Kalbar Cornelis meresmikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Ichtiar Gusti Pudi (IGP) pada jumat (24/11).

Hadir saat itu, Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa, Wakil Bupati Landak Herkulanus Heriadi, Pj. Sekda Landak Alpius, Anggota DPRD Kalbar, Kepala Wilayah BPN Kalbar, Jajaran SOPD Kabupaten Landak, Presiden Komisaris PT. IGP yang mulia raja tan sri dato’ seri aman bin raja haji ahmad, Direksi Maybank, Jajaran Komisaris dan direksi PT. IGP, Kepala Desa Amboyo Selatan dan Kepala Dusun Nahaya, Ketua Dewan Adat Dayak dan Melayu, serta para undangan.

 

Dalam sambutannya, Cornelis berharap dengan berdirinya Pabrik Pengolahan Sawit PT. IGP akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Landak khususnya masyarakat yang bermukim disekitar Pabrik.

 

“Saya berharap dengan adanya pabrik ini meningkatkan kesejahteraan kita semakin hari semakin baik. Investasi ini adalah jangka panjang, bukan satu tahu, bukan 10 tahun atau 20 tahun. Ini bisa 90 tahun. Nah oleh karena itu perlu dijaga, perlu dirawat bersama-sama perusahaan dan masyarakat sekitar,” tutur Cornelis.

 

Orang nomor satu di Kalbar itu menekankan setelah 90 tahun beroperasi, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, investasi pabirk wajib dikembalikan kepada Negara dan dikelola langsung oleh masyarakat sekitar. Perusahaan juga berkewajiban meningkatkan SDM masyarakat sekitar untuk mengelola Pabrik tersebut.

 

“Saya mohon kepada CSR, tolong bapak pemilik perusahaan ini, pemegang saham pengendali juga memberikan pendidikan apakah itu akuntan, ahli pertaniannya, perekebunannya, managementnya, untuk dididik mulai dari SMA hingga S1 dan S2. Sehingga nanti dikembalikan kesini dia bisa mengelola dengan baik,” Kata Cornelis.

 

Sementara itu, Bupati  Landak dr. Karolin Margret Natasa menjelaskan saat ini luas areal existing perkebunan di Kabupaten Landak telah mencapai 188.861 HA. Perkebunan Kelapa Sawit merupakan komoditi terluas, mencapai 112.873 HA, selebihnya seluas 75.988 HA merupakan komoditi karet, kakao dan tanaman perkebunan lainnya.

“Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Landak merupakan andalan utama kita. Kalau harga CPO turun, Ekonomi di Kabupaten Landak juga ikut turun,” papar Karolin.

 

Mantan Anggota DPR RI itu juga melaporkan jumlah perusahaan perekebunan pemegang IUP di Kabupaten Landak sebanyak 49 perusahaan, namun PKS yang sudah dibangun baru 6 termasuk PKS PT. IGP yang baru diresmikan tersebut.

 

“Jadi PT. IGP sudah memenuhi ketentuan yang berlaku terkait dengan keharusan untuk memiliki pabrik pengelolaan setelah memiliki perizinan lahan lebih dari 1.000 HA,” ungkap Karolin.

 

Kepada pihak perusahaan, Bupati millenial ini berpesan agar memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku. Ada pengaturan tentang ketenagakerjaan, undang-undang perkebunan, dan Lingkungan Hidup. Karolin juga berharap pihak perusahaan dapat membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan mereka.

 

“Karena niatan awal pemerintah memberikan izin untuk beinvestasi terutama investasi modal asing masuk ke Indonesia adalah bagaimana membantu masyarakat meningkatkan taraf hidupnya. Kalau memenuhi ketentuan dan kriteria yang berlaku saya yakin tujuan itu juga dapat tercapai. Waktunya plasma dibagi, tolong dibagi, ketika mengerjakan inti dan plasma, sama-sama dikerjakan,” imbuh Karolin.

 

Dokter muda yang pernah bertugas di Puskesmas mandor ini juga menyoroti konflik sosial yang sering terjadi antara pihak perusahaan dan masyarakat. Permasalahan tersebut kerap kali muncul karena pihak perusahaan tidak sepenuhnya memenuhi kewajibannya kepada masyarakat. Karolin meminta agar pihak perusahaan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

 

”Tidak perlu berhadapan dengan brimob, dengan TNI, dan dengan Polres karena mereka telah disadarkan bagaimana menuntut haknya tentu harus melalui pemerintah daerah. Jadi jangan buru-buru telepon bapak-bapak berseragam itu, yang ditelepon pertama itu saya, Ibu Bupatinya, saya dulu pasang badan. Saya tak sanggup biar saya yang kesana. Saya tidak ingin rakyat saya dibenturkan dengan pihak keamanan,” pungkas Karolin.

Bagikan

Form Penilaian